Tampilkan postingan dengan label Tugas Metode Riset. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tugas Metode Riset. Tampilkan semua postingan

Senin, 07 November 2011

TUGAS METODE RISET PERTEMUAN Ke 7 BAB VI dan BAB V

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Berawal dari sebuah perusahaan mi instan, Indofood secara progresif telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mmencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.

Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia, Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya dikenal di seluruh penjuru Nusantara.

Perseroan mengoperasikan empat Kelompok Usaha Strategis (Grup) yang saling melengkapi:

  1. Produk Konsumen Bermerek (CBP), memproduksi berbagai macam produk makanan dalam kemasan yang tercakup dalam Divisi Mi Instan, Penyedap Makanan, Makanan Ringan serta Nutrisi & Makanan Khusus. Dengan diakuisisinya PT Indolakto (Indolakto) pada tahun 2008, Divisi Dairy merupakan segmen baru di Grup CBP yang akan memperkuat posisi Grup ini di pasar yang memiliki pertumbuhan pesat. Kegiatan Grup CBP didukung oleh Divisi Bumbu dan Kemasan.
  2. Bogasari, memiliki kegiatan utama memproduksi tepung terigu, pasta dan biskuit. Kegiatan Grup ini didukung oleh unit perkapalan.
  3. Agribisnis, kegiatan utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan kelapa sawit, pemuliaan, termasuk juga penyulingan, branding, serta pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet, tebu, kakao dan teh.
  4. Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan produk-produk pihak ketiga.

Warisan Indofood terbesar saat ini adalah kekuatan merek-merek yang dimilikinya, bahkan banyak di antara merek tersebut melekat di hati masyarakat Indonesia selama bertahuntahun. Ini termasuk beberapa merek mi instan (Indomie, Supermi dan Sarimi), dairy (Indomilk dan Cap Enaak), tepung terigu (Segitiga Biru, Kunci Biru dan Cakra Kembar), minyak goreng (Bimoli), margarin (Simas Palmia). Meskipun menghadapi kompetisi ketat, merek-merek ini tetap merupakan pemimpin pasar di masing-masing segmennya, dikenal atas produknya yang berkualitas tinggi dan diterima dengan baik oleh berbagai segmen pasar.

4.2Visi Perusahaan dan Kegiatan Pemasaran

Visi Indofood Sukses Makmur, Tbk. Adalah menciptakan pilihan menjadi penyedia utama makanan dan consumer products bermerek terkemuka bagi jutaan consumen di Indonesia dan juga diberbagai penjuru dunia. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Mempunyai 63 perusahaan termasuk anak cabangnya dengan jaringan distribusinya meliputi lebih dari 350 depot dengan jumlah karyawan tetap sampai dengan 31 Desember 2006 sebanyak 49.367 karyawan tetap dan 1200 kendaraan operasional yang menjangkau lebih dari 150.000 pengecer tersebar di berbagai pulau di Indonesia. Kegiatan pemasaran memegang peranan sangat penting dalam menjual produknya kepada masyarakat dengan cara:

  1. Penjualan langsung, yaitu dilakukan dengan menggunakan armada penjualan sendiri yang beropersi di DKI Jakarta, Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
  2. Penjualanm tidak langsung, meliputi wilayah pemasaran di seluruh Indonesia. Dilakukan lewat distributor lalu pngecer dan grosir baru ke konsumen akhir.
  3. Lewat promosi, melalui media cetak maupun elektronik.

4.3 Penyajian Data

Berikut ini dalam tabel 1 adalah rekapitulasi data biaya promosi, biaya distribusi dan penjualan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. dari tahun 2007 sampai tahun 2010. Untuk melihat perkembangan biaya promosi, dan biaya distribusi serta tingkat penjualan dari tahun 2007 sampai dengan 2010 dijelaskan melalui tabel. Dengan menggunakan table dapat dilihat tingkat kenaikan atau penurunan dari biya promosi, distribusi maupun volume penjualan.

Data Biaya Promosi, Biaya Distribusi dan Volume Penjualan

(dalam rupiah)

Tahun

Biaya Promosi(X1)

Biaya Distribusi (X2)

Volume Penjualan (Y)

2007

1.128.611.024.731

49.543.288.948

43.566.445.215.300

2008

1.341.007.503.230

62.167.065.588

43.798.562.524.297

2009

1.417.244.691.144

75.736.572.811

45.142.264.552.651

2010

1.502.469.568.011

104.358.403.249

53.030.071.493.139

Terlihat bahwa perkembangan biaya promosi dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang berfluktuasi. Pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 18.8%. Pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 5.66% dan akhirnya pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 5.99%.

perkembangan biaya distribusi yang pada tahun 2008-2009 mengalami penurunan sebesar 20.96% dan akhirnya pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 38.67%.

Selain biaya promosi dan biaya distribusi dapat dilihat juga perkembangan penjualan dari tahun ke tahun secara fluktuasi, baik dilihat dari rupiah maupun persentasenya. Tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 0.83%, tahun 2009 mengalami kenaikan sebear 3.06% dan pada akhir 2010 mengalami kenaikan sebesr 17.47%.

4.3.1 Analisis Statistik Regresi Linear Berganda

Pada penelitian ini menggunakan persamaan analisis regresi linier berganda. Persamaan lilier regresi berganda berfungsi untuk mengetahui besarnya pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

Jadi secara implisit pembentukan persamaan regresi linier berganda sama artinya dengan menghitung besarnya pengaruh variabel-variabel bebas yang membentuk persamaan terhadap Y ( variabel terikat ). Teknik analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini, pengolahan data penelitian menggunakan alat bantu komputer dengan program R-Commander dan diperoleh hasil sebagai berikut :

Hasil Analisis Linier Berganda


Estimate

Std. Error

t value

Pr(>|t|)

(Intercept)

5.145

7.302

7.046

0.0898

distribusi

3.061

5.392

5.676

0.1110

promosi

-2.033

7.922

-2.566

0.2365

R-squared: 0.986

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas, hasil penelitian diperoleh data yang meliputi satu variabel terikat yaitu volume penjualan ( Y ) dan dua variabel bebas yaitu biaya promosi (X1 ) dan biaya distribusi ( X2 ) . Sehingga dari dua variabel bebas tersebut dapat dihitung besarnya pengaruh biaya promosi dan biaya distribusi terhadap volume penjualan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, dengan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 5.145 2.033X1 + 3.061 X2 + e

Interprestasi dari model regresi linier berganda diatas dapat dianalisa sebagai berikut:

  1. Konstanta (β0) sebesar 5.145 menunjukan bahwa apabila biaya promosi tidak terjadi perubahan atau X1 = 0 dan biaya distribusi tidak terjadi perubahan atau X2 = 0 maka volume penjualan akan naik dengan nilai sebesar Rp 5.145.
  2. Nilai koefisien variasi produk ( β1 ) sebesar -2.033menunjukkan bahwa jika nilai biaya promosi meningkat satu satuan maka akan menurunkanpenjualan produk sebesar - Rp. 2.033 satuan dengan asumsi variabel bebas lain (biaya distribusi) konstan.
  3. Nilai koefisien biaya promosi ( β2 ) sebesar 3.061 menunjukkan bahwa jika biaya promosi meningkat satu satuan rupiah maka akan menaikan penjualan sebesar Rp. 3.061 dengan asumsi variabel bebas lain (biaya promosi) konstan.
  4. e menunjukkan faktor pengganggu di luar model yang diteliti.

Nilai koefisien determinasi atau R square digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Hasil dari perhitungan diperoleh nilai R square = 0.986 yang berarti 98,6% besarnya volume penjualan dapat dijelaskan oleh variabel biaya promosi dan biaya distribusi. Sedangkan sisanya 1,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteliti.

4.3.2 Pengujian Hipotesis

4.3.2.1 Pembuktian Hipotesis Pengaruh Variabel Bebas Secara Simultan Terhadap Variabel Terikat ( Uji F )

Untuk menguji hipotesis variabel variasi produk dan biaya promosi berpengaruh terhadap volume penjualan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, secara simultan maka dilakukan uji F. Hasil uji F sesuai dengan perhitungan dapat dilihat pada lampiran seperti pada tabel analisis regresi linier berganda.

H0 : Hipotesa nol menyatakan bahwa variabel biaya promosi dan biaya distribusi secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan.

H1 : Hipotesa alternatif menyatakan bahwa biaya promosi dan biaya distribusi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan.

P-value >/= 0,05 maka H0 ditolak

P-value < 0,05 maka H0 diterima

Didapatkan R squared adalah 0,986/= 0,05

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil analisis dapat diuraikan sebagai berikut : Karena P-Value = 0,986, sehingga secara simultan variabel biaya promosi dan biaya distribusi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan.

4.3.2.2 Pembuktian Hipotesis Pengaruh Variabel Bebas Secara Parsial Terhadap Variabel Terikat ( Uji t)

Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat maka digunakan uji t. Adapun langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut :

1. Uji parsial variabel biaya produksi (X1)

H0 : Variabel biaya promosi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan.

H1 : Variabel biaya promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan.

P-value >/= 0,05 H0 ditolak

P-value < 0,05 H0 diterima

Didapatkan dari perhitungan analisis regresi linier berganda adalah P-value sebesar

0,2365 >/= 0,05.

Kesimpulan:

Berdasarkan perhitungan diperoleh P-value sebesar 0,2365 >/= 0,05 , maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga kesimpulannya variabel biaya produksi secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

2. Uji parsial variabel biaya distribusi (X2)

H0 : Variabel biaya distribusi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan.

H1 : Variabel biaya distribusi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan.

P-value >/= 0,05 H0 ditolak

P-value < 0,05 H0 diterima

Didapatkan dari perhitungan analisis regresi linier berganda adalah P-value sebesar

01110 >/= 0,05.

Kesimpulan:

Berdasarkan perhitungan diperoleh P-value sebesar 0,11109>/= 0,05 , maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga kesimpulannya variabel biaya distribusi secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

  1. Variabel biaya promosi (X1) dan biaya distribusi (X2), secara bersama berpengaruh nyata terhadap volume penjualan (Y). Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis pertama tentang dugaan adanya pengaruh bersama dari variabel-variabel bebas (X) tersebut terhadap variabel terikat (Y) dapat diterima.
  2. Variabel biaya promosi (X1) dan biaya distribusi (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.
  3. Koefisien determinasi yaitu sebesar 0,986 menunjukkan bahwa secara bersama-sama kedua variabel bebas mampu menjelaskan perubahan yang terjadi terhadap variabel terikat sebesar 98,6%.

5.2 Saran dan Rekomendasi

  1. Riset ini masih memiliki banyak kelemahan karena terbatasnya waktu penelitian yang dilakukan oleh penulis.
  2. Rekomendasi untuk riset ini adalah lebih banyak menambahkan variabel-variabel lainnya.
  3. Usulan untuk riset selanjutnya adalah menambahkan variabel- variabel lainnya.

Sumber:

Situs Indofood Makmur, Tbk. www.jsx.co.id

Husein, Umar. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Minggu, 30 Oktober 2011

TUGAS METODE RISET PERTEMUAN Ke 6 BAB III

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

PadaPT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, dalam usaha meningkatkan volume penjualan agar dapat mencapai laba maksimal yaitu dengan melakukan kegiatan marketing mix. Khusus dalam penelitian ini hanya akan dianalisa mengenai pengaruh variabel-variabel yang terdiri dari promosi dan distribusi terhadap volume penjualan.

Adapun variabel yang berpengaruh adalah:

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

a. Promosi

Promosi merupakan aktivitas pemasaran untuk mengkomunikasikan informasi tentang perusahaan dan produknya kepada konsumen sehinggga menciptakan permintaan.

b. Distribusi

Distribusi adalah suatu kegiatan menyalurkan barang dan jasa disertai hak milik dari produsen ke konsumen.

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah volume penjualan. Data volume penjualan diambil selama 3 periode yaitu dari tahun 2007-2010

3.1 Data dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data-data yang diperoleh dari sumber-sumber tidak langsung atau yang telah disusun oleh pihak lain yang ada kaitannya dengan penelitian.

Data ini meliputi:

a. Data volume penjualan tahun 2007-2010.

b. Data mengenai biaya prmosi dan distribusi.

3.2 Metode Penelitian

Untuk pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian, metode yang digunakan adalah :

  1. Observasi

Dilakukan dengan mengadakan peninjauan langsung mengenai operasional toko untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya.

  1. Dokumentasi

Dilakukan dengan melihat catatan mengenai data-data yang ada hubungannya dengan penelitian.

3.3 Metode Analisis Data

Analisis Regresi Linier Berganda

Adalah teknik analisa data untuk mengetahui pengaruh antara variable independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Dimana variabel X terdiri dari Promosi (X1) dan Distribusi (X2) (Djarwanto Ps dan Pangestu Subagyo, 1993: 352). Rumus persamaan regresi adalah :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e

Dimana :

Y = Volume penjualan

a = Nilai konstanta

b1b2 = Koefisien regresi

X1 = Biaya promosi

X2 = Biaya distribusi

Biaya promosi: adalah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan aktivitas pemasaran untuk mengkomunikasikan informasi tentang perusahaan dan produknya kepada konsumen sehinggga menciptakan permintaan.

Biaya Distribusi: adalah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan menyalurkan barang dan jasa disertai hak milik dari produsen ke konsumen.

a. Uji Hipotesa dengan menggunakan uji t

Uji t ini dilakukan untuk melihat signifikan dari pengaruh variable independen secara individu terhadap variabel dependen. Dalam hal ini adalah untuk melihat signifikan dari masing-masing variabel promosi dan distribusi terhadap volume penjualan.

b. Uji hipotesa dengan menggunakan Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui besarnya dampak atau pengaruh secara nyata antar variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama (Djarwanto Ps, 1993:268).

Sumber

Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo, (1993), Statistik Induktif, Edisi 4, Yogyakarta :

BPFE.

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MARKETING MIX TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT. DANLIRIS DI SUKOHARJO, T.S. WAHYU PRIMA INDRAYANA, 2009

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN BIAYA DISTRIBUSI TERHADAP PENJUALAN PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk., Didin Mukodim, 2007

PENGARUH VARIASI PRODUK DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN SEPATU LEAGUE PADA SHOWROOM SPORTINDO TUNJUNGAN PLAZA 2 SURABAYA, INDRA BUDHI WIJAYA, 2010

Tugas ini diberikan oleh Pak Prihantoro

Senin, 24 Oktober 2011

TUGAS METODE RISET PERTEMUAN Ke 5 BAB II

BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori dalam penelitian ini merupakan salah satu pedoman penting yang akan memberikan gambaran awal mengenai alur penelitian yang kemudian akan dijadikan dasar analisis selanjutnya. Berdasarkan hal tersebut, maka beberapa konsep dasar teori yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini akan dijabarkan lebih lanjut.

2.1 Promosi

A. Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu hal yang penting dalam pemasaran. Oleh karena itu banyak perusahaan yang mengecer melaksanakan promosi agar produk dan jasa yang dihasilkan dapat dikenal oleh masyarakat dimana pada akhirnya akan dapat meningkatkan volume penjualan produk. Adapun pengertian promosi menurut para ahli di bidang pemasaran.

Menurut Sigit (2002:53) “Promosi penjualan adalah setiap bentuk komunikasi yang digunakan oleh perusahaan (pemasar) untuk memberitahukan (informasi), membujuk, atau mengingatkan orang mengenai produk, jasa, bayangan (image), gagasan (ide) atau keterlibatan perusahaan dan masyarakat dengan maksud agar dapat menerima dan melakukan perbuatan sebagaimana yang dikehendaki oleh perusahaan (pemasar)”.

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:173), “Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembeli dari suatu produk atau jasa”.

Menurut Simamorang (2001:285), “Promosi adalah suatu promosi yang persuasive, mengajak, mendesak, membujuk, dan meyakinkan orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi individu, maupun rumah tangga dengan tujuan meningkatkan omzet penjualan perusahaan dan perusahaan dapat dikenal dalam masyarakat luas”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa promosi adalah kegiatan yang terencana untuk merangsang atau membujuk, member informasi kepada konsumen agar mau bergerak untuk membeli. Hanya digunakan dalam jangka pendek sehingga dapat mendongkrak atau meningkatkan hasil penjualan.

Menurut William J. Stanton (1996:47), “Promosi adalah unsur yang didayagunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk baru perusahaan. Iklan, penjualan perorangan dan promosi penjualan merupakan kegiatan utama promosi”.

Menurut Burnett (2000) ‘Promosi merupakan aktivitas pemasaran untuk mengkomunikasikan informasi tentang perusahaan dan produknya kepada konsumen sehinggga menciptakan permintaan”.

Menurut Payne (2000) “Untuk dapat mengkomunikasikan produknya dengan efektif, perusahaan harus menentukan terlebih dahulu pasar sasarannya (target market) dan mengkombinasikan dengan alat promosi seperti periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung dan tenaga penjual sedemian rupa sehingga konsumen dapat mengenal produk perusahaan dan tertarik untuk membeli produk tersebut.

B. Fungsi Promosi

Promosi yang dilakukan oleh perusahaan mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Mencari dan mendapatkan perhatian (attention) dari calon pembeli. Perhatian calon pembeli harus diperoleh karena ini merupakan titik awal proses pembelian barang dan jasa.

2. Menciptakan dan menumbuhkan ketertarikan (interest) pada diri calon pembeli.

3. Mengembangkan rasa ingin tahu (desire) calom pembeli untuk memiliki barang yang ditawarkan. Setelah seseorang tertarik maka akan timbul rasa ingin memiliki.

C. Tujuan Promosi

Tujuan dari informasi menurut Dharmesta (2002:353) dapat dibedakan menjadi empat, yaitu :

1. Modifikasi tingkah laku

Artinya ditinjau dari segi promosi yang berusaha untuk merubah tingkah laku dan pendapat seseorang dengan jalan mempengaruhi dan membujuk untuk mendorong seseorang untuk membeli barang atau jasa.

2. Memberitahu

Diarahkan untuk memberitahu berbagai hal tentang barang atau jasa yang ditawarkan, termasuk juga tentang perusahaan dan bantuan pemasaran.

3. Membujuk

Dalam hal ini promosi penjualan diarahkan untuk merayu dan mempengaruhi agar konsumen tertarik untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan, disamping itu juga diarahkan untuk dapat merubah sikap dengan mempengaruhi tingkah laku pembeli dengan memberikan informasi yang konferatif.

4. Mengingatkan

Diarahkan untuk mengingatkan kembali konsumen guna mempertahankan merk produk di hati masyarakat dan perlu dilakukan selama tahap kedewasaan di dalam siklus kehidupan produk

D. Bentuk-bentuk Promosi

Bentuk-bentuk promotional mix menurut Rismiati dan Suratno (2001:255) yaitu:

a. Periklanan

Periklanan merupakan bentuk lisan dan promosi nonpribadi tentang ide, barang dan jasa yang dibayarkan oleh sponsor tertentu. Dalam periklanan produk, pemasang iklan menyatakan kepada pasar tentang produk yang ditawarkan.

Periklanan produk ini dapat dibagi ke dalam:

· Primary demand advertising

Merupakan periklanan yang berusaha mendorong permintaan untuk suatu jenis produk secara keseluruhan, tanpa menyebutkan merk atau nama produsennya.

· Selective demand advertising

Selective demand advertising ini hamper sama dengan primary demand advertising. Hanya bedanya dalam selective demand advertising disebutkan merk dagang yang ditawarkan.

Selain primary demand advertising dan selective demand advertising, periklanan produk ini juga dapat dikelompokkan ke dalam:

· Periklanan langsung

Kegiatan periklanan penjual langsung menginginkan adanya tanggapan yang cepat dari iklannya.

· Periklanan tidak langsung

Periklanan yang dibuat untuk permintaan dalam jangka pendek.

b. Personal selling

Personal selling merupakan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calom pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.

Tujuan personal selling:

· Mengarahkan para penjual

· Mengembangkan target pelanggan

· Menggunakan waktu penjualan secara efisien

· Memotivasi tenaga penjualan atau untuk merebut pangsa pasar dengan cepat.

c. Publisitas

Publisitas merupakan pemberitahuan secara komersial di media masa atau sponsor nonpribadi dengan tujuan untuk mendorong permintaan atas produk barang atau jasa atau ide perusahaan.

d. Promosi penjualan

Promosi penjualan merupakan kegiatan pemasar selain periklanan, personal selling, dan publisitas yang mendorong pembelian barang oleh konsumen. Kegiatan promosi penjualan diantaranya pameran, peragaan, demonstaris, dan lain-lain.

Tujuan promosi penjualan:

· Meningkatkan permintaan dari pemakai industrial dan atau konsumen akhir

· Mendorong pelanggan membeli lebih banyak

· Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan periklanan

Tujuan akhir dari promosi adalah untuk mendapatkan seseorang untuk membeli suatu produk maupun jasa. Menurut lamb. et. al (2001:159) bahwa untuk menjangkau tujuan promosi disebut dengan konsep AIDA, yaitu:

· Awarenses (kesadaran)

Pemasaran iklan harus pertama kali mencapai kesadaran dengan target pasar. Sebuah perusahaan tidak dapat menjual sesuatu jika pasar tidak tahu barang atau jasa tersebut.

· Interest (minat)

Kesadaran sederhana dari suatu merk jarang mengarah pada suatu penjualan. Langkah berikutnya adalah menciptakan minat pada suatu produk.

· Desire (keinginan)

Menciptakan preferensi merk dengan menjelaskan keunggulan perbedaan produk tersebut dibandingkan pesaing.

· Action (tindakan)

Beberapa anggota pada target pasar ini mungkin sekarang yakin untuk membeli tetapi masih harus membuat keputusan membeli.

2.2 Place / Distribution (Tempat / Distribusi)

A. Pengertian Saluran Distribusi

Banyak perusahaan tidak dapat mencapai sasaran dalam penjualan yang telah ditetapkan disebabkan oleh tidak tepatnya saluran distribusi yang dipergunakan. Saluran distribusi adalah saluran yang dilalui suatu barang dari produsen ke tangan konsumen, adapun pengertian saluran distribusi yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Kotler (2000:347), “Distribusi adalah seperangkat organisasi yang paling tergantung dan saling terlibat dalam proses perluasan produk atau jasa yang tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi”.

Menurut Dharmesta (2002:285), “Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai produsen”.

Menurut Simamorang (2001:309), “Distribusi adalah suatu lembaga perantara yang dilakukan kegiatan menyalurkan barang dan jasa disertai hak milik dari produsen ke konsumen”.

Dari ketiga definisi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah orang-orang atau lembaga yang saling tergantung dan saling terlibat di dalam perluasan barang atau jasa dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.

B. Fungsi Saluran Distribusi

Menurut Simamorang (2001:139) fungsi saluran distribusi adalah:

1. Mempermudah proses pertukaran. Perantara pemasaran pada umumnya mengurangi biaya pengirim produk kepada pelanggan.

2. Mengurangi ketidakcocokan.

C. Macam-macam Jenis dalam Pemilihan Saluran Distribusi

Saluran distribusi merupakan serangkaian partisipasi organisasional yang melakukan semua fungsi yang dibutuhkan untuk menyampaikan produk dari penjual ke pembeli akhir. Menurut Chandra (2002:221) ada tiga macam bentuk strategi saluran distribusi yang digunakan antara lain yaitu:

1. Distribusi Insentif

Jumlah distributor relative banyak untuk kawasan tertentu.

2. Distribusi Selektif

Hanya terdapat beberapa distributor pada kawasan tertentu.

3. Distribusi Eksklusif

Hanya terdapat satu distributor di kawasan tertentu.

2.3 Hipotesis

1. Variabel bebas yaitu biaya promosi dan biaya distribusi mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel terikat dalam hal ini adalah volume penjualan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

2. Variabel bebas yaitu biaya promosi dan biaya distribusi mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat dalam hal ini adalah volume penjualan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

Sumber

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MARKETING MIX TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT. DANLIRIS DI SUKOHARJO, T.S. WAHYU PRIMA INDRAYANA, 2009

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN BIAYA DISTRIBUSI TERHADAP PENJUALAN PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk., Didin Mukodim, 2007

PENGARUH VARIASI PRODUK DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN SEPATU LEAGUE PADA SHOWROOM SPORTINDO TUNJUNGAN PLAZA 2 SURABAYA, INDRA BUDHI WIJAYA, 2010

Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid II Edisi ke 8, Jakarta : Erlangga

Dharmaresta. 2002. Pemasaran. Jakarta : Erlangga

Rismiati dan Suratno. 2001. Pemasaran Barang Dan Jasa. Yogyakarta : KANISIUS

Simamorang, Bilson. 2001. Memenangkan Peluang Dengan Pemasaran Efektif Dan Profitabel Edisi 4. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Sigit, Soehardi. 2002. Pemasaran Praktis Edisi 3. Yogyakarta : BPF

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran Perpektif Asia Buku ke 2. Yogyakarta : Andi

Charles, W. Lamb. et.al. 2001. Riset Pemasaran. Jakarta : Salemba Empat

Chandra, Gregorius. 2002. Strategi Dan Program-program Pemasaran Edisi 4. Yogyakarta : Andi

Burnett, Melissa S. dan Dale A. Lunsford. 2000. Conceptualizing Guilt in the Vola

Payne, Adrian. 2000. The Essence of Service Marketing. USA:McGraw-Hill

William J. Stanton, (1996), Prinsip Pemasaran I, Edisi Ketujuh, Jakarta : Erlangga.

Tugas ini diberikan oleh Pak Prihantoro

Senin, 10 Oktober 2011

TUGAS METODE RISET PERTEMUAN Ke 3 BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya tujuan dalam mendirikan perusahaan baik produksi maupun jasa adalah mencari laba semaksimal mungkin, namun hal tersebut dihadapkan dengan persaingan. Untuk mengatasi persaingan tersebut perusahaan berusaha mencari cara dan strategi untuk dapat menyampaikan produknya ke tangan konsumen dengan cepat, tepat, cermat, hemat dan memuaskan. Keberhasilan perusahaan dalam menyampaikan produk tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya. Strategi pemasaran juga harus disesuaikan dengan kemampuan dana perusahaan melalui bauran pemasaran yaitu faktor distribusi dan pemasaran.

Oleh karena itu strategi pemasaran yang tepat dan sesuai sangat berpengaruh terhadap para konsumen untuk melakukan pembelian. Perusahaan harus menyesuaikan strategi pemasaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi. Walaupun suatu produk tersebut bagus dan sangat bermanfaat, tetapi apabila tidak diketahui oleh para konsumen maka produk tersebut akan menjadi percuma. Oleh karena itu perusahaan harus dapat mempengaruhi konsumen agar dapat menciptakan pembelian terhadapt produk tersebut. Alat yang digunakan dalam memperkenalkan produk dan mendorong para konsumen untuk melakukan pembelian produk tersebut adalah promosi.

Promosi yang tidak terkendali juga akan menurunkan tingkat penjualan, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk promosi merupakan pemborosan, sedangkan saluran distribusi dipakai oleh semua perusahaan untuk memproduksi barang dengan kualitas yang baik, namun banyak pula yang gagal memenuhi target pasarnya. Keadaan ini disebabkan oleh kebijakan distribusi yang kurang tepat sehingga barang yang dihasilkan kurang laku dipasar dan menyebabkan banyak konsumen merasa kurang puas. Dengan demikian, saluran distribusi memeliki peranan penting bagi kelangsungan hidup dan tumbuh perusahaan..

Menurut penelitian terdahulu, Didin Mukodim (2007) faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan adalah promosi dan distribusi. Sedangkan menurut T.S Wahyu Prima Indrayana (2009) faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan adalah promotional mix atau bauran promosi yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan, publisitas dan penjualan perseorangan / wiraniaga. Sedangkan menurut Indra Budhi Wijaya (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan adalah produk, harga, promosi dan distribusi.

Berdasarkan fenomena dan riset terdahulu Didin Mukodim (2007) serta rekomendasi dari T.S Wahyu Prima Indrayana (2009) dan Indra Budhi Wijaya (2010) maka penulis akan mengambi judul “PENGARUH PROMOSI DAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN

PT. IDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah promosi dan distribusi berpengaruh secara parsial terhadap volume penjualan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk?
  2. Apakah promosi dan distribusi berpengaruh secara simultan terhadap volume penjualan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah promosi dan distribnusi berpengaruh secara parsial terhadap penjualan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.
Untuk mengetahui dan menganalisis apakah promosi dan distribnusi berpengaruh secara simultan terhadap penjualan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

Pustaka

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MARKETING MIX TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT. DANLIRIS DI SUKOHARJO, T.S. WAHYU PRIMA INDRAYANA, 2009

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN BIAYA DISTRIBUSI TERHADAP PENJUALAN PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk., Didin Mukodim, 2007

PENGARUH VARIASI PRODUK DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN SEPATU LEAGUE PADA SHOWROOM SPORTINDO TUNJUNGAN PLAZA 2 SURABAYA, INDRA BUDHI WIJAYA, 2010


tugas ini diberikan oleh Pak Prihantoro