Rabu, 28 Oktober 2009

BUDAYA ASLI INDONESIA

GAMELAN

Siapa yang belum tahu tentang gamelan?? Gamelan jelas bukan musik yang asing lagi bagi kita orang indonesia tulen. Popularitasnya telah merambah berbagai benua dan telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar dan ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan pemusik gamelan ternama. Pagelaran musik gamelan kini juga bisa dinikmati di berbagai belahan dunia, namun Yogyakarta adalah tempat yang paling tepat untuk menikmati gamelan karena di kota inilah anda bisa menikmati versi aslinya.Gamelan yang berkembang di Yogyakarta adalah Gamelan Jawa, sebuah bentuk gamelan yang berbeda dengan Gamelan Bali ataupun Gamelan Sunda. Gamelan Jawa memiliki nada yang lebih lembut dan slow, berbeda dengan Gamelan Bali yang rancak dan Gamelan Sunda yang sangat mendayu-dayu dan didominasi suara seruling. Perbedaan itu wajar, karena Jawa memiliki pandangan hidup tersendiri yang diungkapkan dalam irama musik gamelannya.Seperangkat gamelan terdiri dari beberapa alat musik, diantaranya satu set alat musik serupa drum yang disebut kendang, rebab dan celempung, gambang, gong dan seruling bambu. Komponen utama yang menyusun alat-alat musik gamelan adalah bambu, logam, dan kayu. Masing-masing alat memiliki fungsi tersendiri dalam pagelaran musik gamelan, misalnya gong berperan menutup sebuah irama musik yang panjang dan memberi keseimbangan setelah sebelumnya musik dihiasi oleh irama gending.Anda bisa melihat gamelan sebagai sebuah pertunjukan musik tersendiri maupun sebagai pengiring tarian atau seni pertunjukan seperti wayang kulit dan ketoprak. Sebagai sebuah pertunjukan tersendiri, musik gamelan biasanya dipadukan dengan suara para penyanyi Jawa (penyanyi pria disebut wiraswara dan penyanyi wanita disebut waranggana). Pertunjukan musik gamelan yang digelar kini bisa merupakan gamelan klasik ataupun kontemporer. Salah satu bentuk gamelan kontemporer adalah jazz-gamelan yang merupakan paduan paduan musik bernada pentatonis dan diatonis.Adapun jenis jenis gamelan menurut wilayahnya :
# Gamelan Jawa
# Gamelan Bali
# Gamelan Sunda
# Gamelan Banyuwangi
# Gamelan Banjar
# Gamelan Kutai
# Gamelan Sasak
# Gambang Kromong
# Gambang Semarang

Nama : Febi Sconda M
NPM : 12209596
Kelas : 1EA12

Rabu, 21 Oktober 2009

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR

NAMA : FEBI SCONDA MIDIAN
NPM : 12209596
KELAS: 1EA12

BAB 3
B. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

Dalam bahasa Indonesia istila prosa sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
A. Prosa lama meliputi:
1. dongeng
2. hikayat
3. sejarah
4. epos
5. cerita pelipur lara
B. Prosa baru meliputi:
1. cerpen
2. roman/novel
3. biografi
4. kisah
5. otobiografi

C. NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan.

Keistimewaan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman bagaikan mengalami sendiri peristiwa-peristiwa atau kejadian yang dikisahkan, pembaca juga dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal tempat yang asin yang belum pernah atau tak mungkin dikunjungi selama hidupnya.

2. Prosa fiksi memberikan informasi.

Prosa fiksi membriakan sejenis informasi yang tidak terdapat dalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita belajar sesuatu yang lebih daripad sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kin,masa lalu, bahkan masa yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.

3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural.

Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
Contohnya novel seperti Siti Nurbaya, salah asuhan, sengsara membawa nikmat, layar terkembang mengungkapkan impian-impian, harapan-harapan dan aspirasi dari generasi terdahulu yang seharusnya dihayati pula oleh generasi sekarang. Begitu pula dengan novel yang berlatar belakang perjuangan revolusi yang mengambarkan suatu tindakan heroisme yang mengagumkan dan memberikan kebanggaan yang oleh generasi muda sekarang tidak lagi mengalaminya secara fisik. Oleh karena itu jiwa kepahlawanan perlu disentuhkan lewat hasil-hasil sastra.

4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan.

Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasasrkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan memilih respon-respon emosional yang mungkin sangat berbeda dengan apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Adanya semacam kaidah kemungkinan yang tidak mungkin dalam fiksi inilah yang memungkinkan pembaca untuk dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasannya tentang tokoh, hidup dan kehidupan manusia. Dengan memperoleh pengalaman dari membaca karya sastra, seorang pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya terutama dalam menghadapi kenyataan-kenyataan diluar dirinya yang mungkin sangat berlainan dari pribadinya.
Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibadi menjadi dua: Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya.
Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Sedangkan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.
Ilmu Budaya Dasar menitik beratkan pada manusia dengan ssegala persoalannya. Manusia dan cinta kasih, manusia dan keindahan, manusia dan penderitaan, manusia dan keadilan, manusia dan pandangan hidup, manusia dan tanggung jawab serta pengabdian, manusia dan kegelisahan, manusia dan harapan.


D. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI

Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi dipakai sebagia media sekaligus sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya. Kepuitisan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyai dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
Kata yang ambiguitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nila rasa dan asosiasi tertentu.
Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga menggugah hati.

Puisi juga berisi tentang potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan kepada kita suasana-suasana dan peristiwa-peristiwa kehidupan manusia dan jnuga dalam kaitan kehidupannya denga alam dan Tuhan yang diekspresikan dengan bahsa yang artistik.
Adapun alasan-alasan yang mendasari peHubungan puinyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebaga berikut:

1. Hubunga puisi dengan pengalaman hidup manusia.

Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”,yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.

2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.

Dengan membaca puisi mahasiswa dapaat diajak untuk menjenguk hati/pikiran manusia, baik oran lain maupun diri sendiri. Karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia.

3. Puisi dan keinsyafan sosial

Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang terlibat dalam isu dan problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa:
- penderitaan atas ketidakadilan
- perjuangan untuk kekuasaan
- konflik dengan sesamanya
- pemberontakan terhadap hukum Tuhan

Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adala cinta kasih.
Rendra dengan puisinya “episode” misalnya, melukiskan betapa kemesraan begitu merasuk ke dalam jiwa dua sejoli muda-mudi yang sedang menjalin cinta.
“Padamu jua’ misalnya mengungkapkan pandanga hidup keutuhan dan ratapan hati Amir hamzah yang hancur luluh karena tali cintanya yang telah begitu mesra dengan seorang gadis jawa direngut dan diputuskan oleh ayahnya, yang akan menjodohkan puteranya dengan gadis pilihan ayahnya yang masih bisa terbilang kemenakannya.
Puisi merupakan sesuatu yang hidup dalam arti metafisis, suatu impian yang berkepribadian sehingga sukar dihayati isinya. Walaupun demikian bila puisi dibaca dengan baik setidaknya akan dapat membantu pembaca dalam menafsirkan maknanya.

Dalam kutipan novel “menembus waktu” Bab II, oleh Yati Sadeli, Bonus majalah kartini no 284 mengambarkan hubungan:

1. Manusia dan Harapan.
Pada kalimat “Tapi mengapa, kata teman-teman kalau mau berobat lebih baik agak lambat karena kalau sore-sore banyak pasien sehingga kita harus menunggu lama sekali”.
Terlihat keinginannya agar tidak terlalu lama menunggu untuk berobat, sehingga ia sengaja menemui dokter pada malam hari.

2. Manusia dan Cinta Kasih.
Pada alinea ke 3, kalimat ke 3.
“Aku belum mengerti akan sikap orang yang satu ini, padahal tiga tahun yang lalu aku pernah menyakiti hatinya, menolak cintanya yang tulus”.
Terlihat begitu besar kasih sayang dan cinta Haris yang tulus kepada gadis yang dicintainya walaupun cintanya ditolak.

3. Manusia dan Keadilan.
“Tapi walaupun begitu Haris tidak pernah merasa sakit hati malahan ketika aku hendak melangsungkan pernikahan dengan Farid, ia membantu ssegala macam persiapan”.
Disini terlihat keadilan pada sikap Haris. Walaupun cintanya yang tulus ditolak,m ia tak pernah merasa sakit hati, bahkan membantu segala macam persiapan pernikahan gadis yang dicintainya.

4. Manusia dan Penderitaan.
“Ketika acara pernikahan itu dilangsungkan karena Farid meninggal tabrakan, haris selalu menghiburku”.
Disini terlihat penderitaan, karena Farid calon suaminya menunggal dunia. Sehingga acara pernikahan tidak dilangsungkan.

5. Manusia dan Tanggung Jawab.
“Bahkan ketika aku sudah tidak tahan lagi tinggal dikotaku, Haris pula yang menawarkan jasanya memberi petunjuk supaya aku pindah saja dari kampung halamanku”.
Terlihat tanggung jawab Haris kepada Gadis yang dicintainya.

6. Manusia dan Pandangan Hidup
“ Dan sayangnya sampai sekarang aku hanya menganggap dia sebagai kakak dan tidak lebih dari itu”.
Terlihat pandangan hidupnya yang menganggap Haris hanya sebagai kakak.

7. Manusia dan Kegelisahan.
“Agak meremang bulu kudukku tadi ketika mulai memasuki kompleks perumahan itu, karena dikiri kanan jalan yaitu disela bangunan tua tumbuh pohon-pohon raksasa menjulang tinggi”.
Terlihat kegelisahannya karena rasa tidak tentram dihati ketika memasuki kompleks perumahan sunyi.


Dalam “Balada Penantian” penyair Rendra mengekspresikan penghayatan dan pengalaman batinnya terhadap kemalangan dan penderitann seorang gadis yang selalu menantikan kedatangan kekasihnya yang tak pernah kunjung datang , meskipun ia begitu kasmaran. Si pacar ternyata tipe lelaki yang tak bertanggung jawab.
Pada diri manusia cinta kasih senantiasa menjiwai kehidupannya: kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, ayah kepada keluarganya, dan juga cinta tanah air atau patriotisme para pemuda kepada tanah airnya.
Asrul Sani dengan sajaknya “surat dari ibu” mengungkapkan betapa tulusnya cinta dan kasih sayang ibu kepada anaknya. Bukan dengan memanjakannya melainkan dengan nasehat dan petuah-petuah agar anaknya pergi menuntut ilmu ke negeri seberang, dan mencari pengalaman hidup sebanyak banyaknya. Kalau anaknya telah menjadi orang barulah ia boleh pulang dan si ibu akan membicarakan masa depannya, hidup berumah tangga.




BAB 4
MANUSIA DAN CINTA KASIH


A. PENGERTIAN CINTA KASIH

Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka atau sayang, ataupun sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Oleh karena itu cinta kasih dartikan sebagai perasaan suka/sayang kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti bersamaan, namun trdapat perbedaan juga diantara keduanya. Cinta mengandung pertian rasa yang mendalam,sedangkan kasih lebih keluarnya. Dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Dalam bukunya seni mencinta, erich fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang bersifat manusiawi bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan. Pada pengasuhan contoh yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu kepada anaknya, bagaimana seorang ibu mengasuh anaknya dengan sepenuh hati. Sedang dengan tanggung jawab contohnya hubungan ibu dengan anak bayinya menunjukkan penyelenggaraan atas hubungan fisik. Unsur ketiga adala perhatian yang berarti memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendak berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya. Yang keempat adalah pengenalan yang merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia. Dengan adanya 4 unsur tersebut maka suatu cinta dapat dibina dengan baik.
Pengertian cinta juga dikemukakan juga oleh Saarlito W.Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dia. Keintiman adalahadanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.Kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen dan adnya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang dan seterusnya.
Di dalam agama Islam pun cinta dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu tingkat tertinggi adala cinta kepada Allah swt, Rasulullah dan berjihad di jalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta tingkat terendah yaitu cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Bagi setiap orang Islam yang bertakwa , sudah menjadi keharussan bahwa cinta kepada Allah swt, pada Rasulullah dan berjihad di jalan Allah adalah merupakan cinta yang tidak ada duanya. Hal ini menjadi konsekwensi iman dan merupakan keharusan dalam Islam.
Hakekat cinta menengah adalah suatu energi yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Ia timbul dari perasaan seseorang yang dicintainya, aqidah, keluarga, kekerabatan, atau persahabatan.
Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh cinta menengah ini akan nampak jelas hasilnya. Jika buka disebabkan perasaan kasih yangnditanamkan oleh Tuhan dalam hati,sepasang suami istri tentu tidak akan terbentuk suatu keluarga, tak akan ada keturunan, tak akan terwujud asuhan dan pendidikan terhadap anak. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan. Karena itu ia adalah cinta rendahan. Bentuknya beraneka ragam misalnya:
cinta kepada thagut. Thagut adalah syetan, atau segala sesuatu yang disembah selain Tuhan. Dalam surat Al Baqarah, Allah berfirman:
dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah selain tandingan-tandingan Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah

cinta berdasarkan hawa nafsu.
cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tempat tinggal.
Hikmah cinta adalah sangat besar. Diantara hikma-hikmah tersebut adalah:
Sesungguhnya cinta itu adalah ujian yang berat danmpahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan.
Bahwa fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan.
Bahwa fenomena cinta merupakan faktor utama didalam kelanjutan hidup manusia, dalam kenal-mengenal antar mereka.
Fenomena cinta, jika diiperhatikan merupakan pengikat yang palingn kuat didalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat, mengasihi sesama makhluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman, dan keselamatan di segala penjuru bumi.

B. CINTA MENURUT AJARAN AGAMA

Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami denga mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di saatu pihak, cinta didengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasr ini adama memberikan ajaran cinta kepada manusia. Berbagai bentuk cinta bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Quran.

Cinta diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya dan mengaktualisasikan diri. Diantara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri adalah kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup.(QS, Al Adiyat 100:8)



Cinta kepada sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Al-Quran juga menyeru kepada orang-orang beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar tidak berlebihan-lebihan dalam mencintai diri sendiri.

Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian dan kerjasama antara suami dan istri. Ia merupaka faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarganya.

Cinta kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan ibu denga anak-anaknya, maka para ahlim ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologi seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis.
Seperti cinta nabi Nuh as yang memohon kepada Allah agar anaknya selamat:
“Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji engkau itulah yang benar. Dan engkau adalah Hakim yang seadi-adilnya (QS Hud 11:45).
Biasanya cinta kebapakan nampak dalam perhatian seorang bapak pada anak-anaknya, asuhan, nasehat dan pengarahan yang diberikannya pada mereka, demi kebaikan dan kepentingan mereka sendiri.

Cinta kepada Allah swt
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduan kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian dan doanya saja,tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan kepada Allah dan mengharapkan ridha-Nya.

Cinta kepada Rasul
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah swt. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.

C. KASIH SAYANG

Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanaan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Oramg tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian pula sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan:
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-materiil dengan sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan, tanpa memberikan respon. Hal ini menyebabkan si anak menjadi takut, kurang berani dalam masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, minder, sehingga si anak tidak mampu berdiri sendiri di dalam masyarakat.

2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
Dalam hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang ini diberikan secara asepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak, tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat si anak.

3. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
Disini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak kasih sayang, masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika tidak perlu. Orang tua hanya memenuhi bidang materi saja.

4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya. Sehingga hubungan antara orang tua dan anak sangat intim daan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.

Ada nermacam-macam kasus kasih sayang dalama kehidupan. Semua orang tua mengharapkan hidup anaknya bahagia. Karena itu, tidak sedikit orang tua menumpahkan kasih sayang secara berlebihan, disiplin, secara memberikan kebebasan dan sebagainya. Karena itu ada anak yang berhasil, tetapi banyak juga yang gagal.

D. KEMESRAAN

Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Filsuf Rusiaaa, Salovjef dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pad seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain”.
Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet”.
Dari uraian diatas terlihat betapa agung dan sucinya cinta itu. Bila seseorang mengobral cinta, maka orang itu merusak nilai cinta, yang berarti menurunkan martabat dirinya.
Tiap manusia pernah bercinta, hanya saja tidak setiap manusia dapat melahirkan rasa cinta dalam bentuk karya seni. Bagi penyair mencurahkan rasa cintanya adalah biasa. Dalam seni tari berbagai daerah mengenal bentuk tari kemesraan seperti tari “karonsih” dari Jawa Tengah, tari “Gatotkaca Gandrung” juga dari jawa tengah. Tari merak dari Jawa Barat, dll yang biasanya ditarikan dalam resepsi perkawinan.

E. PEMUJAAN

Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
Kalau manusia cinta kepada Tuhan, karena Tuhan maha pengasih lagi maha penyayang. Kecintaan manusia ini dimanifestasikan dalam bentuk pemujaan atau sholat.
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Sholat di rumah, mesjid. Sembahyang di pura, di candi, di gereja bahkan di tempat-tempat yang dianggap keramat dan sakral merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan atau yang dianggap tuhan.

F. BELAS KASIHAN

Cinta sesama atau disebut juga belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan. Dalam cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan karena penampilan fisik ataupun materinya melainkan karena penderitaannya. Penderitaan ini mengandung arti luas. Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim, yatim piatu, penyakit yang dideritanya dan sebagainya.
Jadi kata kasihan atau rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain. Apa bedanya rahmah dengan rahman? Kalau rahman adalah unsur memberi. Jadi pengertian rahmah adalah kita menaruh perhatian terhadap penderitaan org lain, lalu kita menunjukkan jalur kepadanya. Tetapi kalau kita menaruh rasa simpati kepada orang yang tidak dalam kesulitan, sehingga menyebabkan rusak (menjerumuskan), maka hal itu disebut memanjakan.
Dalam kehidupan banyak sekali yang harus kita kasihani dan banyak cara kita menumpahkan belas kasihan. Yang perlu kita kasihani antara lain: yatim piatu, orang-orang jompo yang tidak mempunyai ahli waris, pengemis yang benar-benar tidak mampu bekerja, orang sakit di rumah sakit, orang cacat, masyarakat kita yang hidup menderita dan sebagainya.
Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi. Ada yang memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang memberikan pakaina, makanan dan sebagainya.

G. CINTA KASIH EROTIS

Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna akan penyatuan dengan seseorang lainnya. Pada hakekatnya cinta kasih terssebut bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga barabgkali merupakan bentuk cinta kasih yang tidak dapat dipercaya.
Tetapi kebanyakan orang mrnyatakan keinginan seksual disamakan dengan cinta kasih, mereka mudah terbawa oleh kesimpulan yang salah bahwa mereka sedang mencintai dan mengasihi orang lain, sedangkan yang terjadi adalah mereka menginginkan secara fisis.
Mencintai dan mengasihi seseorang bukan hanya merupakan perasaan yang kuat, melainkan merupakan suatu putusan, suatu penilaian dan suatu perjanjian. Apabila cinta kasih hanya merupakan perasaan saja tidak ada dasarnya untuk saling berjanji akan mencinta dan mengasihi untuk selama-lamanya. Perasaan itu dapat timbul dan tenggelam pula.