Senin, 07 November 2011

TUGAS METODE RISET PERTEMUAN Ke 7 BAB VI dan BAB V

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Berawal dari sebuah perusahaan mi instan, Indofood secara progresif telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mmencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.

Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia, Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya dikenal di seluruh penjuru Nusantara.

Perseroan mengoperasikan empat Kelompok Usaha Strategis (Grup) yang saling melengkapi:

  1. Produk Konsumen Bermerek (CBP), memproduksi berbagai macam produk makanan dalam kemasan yang tercakup dalam Divisi Mi Instan, Penyedap Makanan, Makanan Ringan serta Nutrisi & Makanan Khusus. Dengan diakuisisinya PT Indolakto (Indolakto) pada tahun 2008, Divisi Dairy merupakan segmen baru di Grup CBP yang akan memperkuat posisi Grup ini di pasar yang memiliki pertumbuhan pesat. Kegiatan Grup CBP didukung oleh Divisi Bumbu dan Kemasan.
  2. Bogasari, memiliki kegiatan utama memproduksi tepung terigu, pasta dan biskuit. Kegiatan Grup ini didukung oleh unit perkapalan.
  3. Agribisnis, kegiatan utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan kelapa sawit, pemuliaan, termasuk juga penyulingan, branding, serta pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet, tebu, kakao dan teh.
  4. Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan produk-produk pihak ketiga.

Warisan Indofood terbesar saat ini adalah kekuatan merek-merek yang dimilikinya, bahkan banyak di antara merek tersebut melekat di hati masyarakat Indonesia selama bertahuntahun. Ini termasuk beberapa merek mi instan (Indomie, Supermi dan Sarimi), dairy (Indomilk dan Cap Enaak), tepung terigu (Segitiga Biru, Kunci Biru dan Cakra Kembar), minyak goreng (Bimoli), margarin (Simas Palmia). Meskipun menghadapi kompetisi ketat, merek-merek ini tetap merupakan pemimpin pasar di masing-masing segmennya, dikenal atas produknya yang berkualitas tinggi dan diterima dengan baik oleh berbagai segmen pasar.

4.2Visi Perusahaan dan Kegiatan Pemasaran

Visi Indofood Sukses Makmur, Tbk. Adalah menciptakan pilihan menjadi penyedia utama makanan dan consumer products bermerek terkemuka bagi jutaan consumen di Indonesia dan juga diberbagai penjuru dunia. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Mempunyai 63 perusahaan termasuk anak cabangnya dengan jaringan distribusinya meliputi lebih dari 350 depot dengan jumlah karyawan tetap sampai dengan 31 Desember 2006 sebanyak 49.367 karyawan tetap dan 1200 kendaraan operasional yang menjangkau lebih dari 150.000 pengecer tersebar di berbagai pulau di Indonesia. Kegiatan pemasaran memegang peranan sangat penting dalam menjual produknya kepada masyarakat dengan cara:

  1. Penjualan langsung, yaitu dilakukan dengan menggunakan armada penjualan sendiri yang beropersi di DKI Jakarta, Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
  2. Penjualanm tidak langsung, meliputi wilayah pemasaran di seluruh Indonesia. Dilakukan lewat distributor lalu pngecer dan grosir baru ke konsumen akhir.
  3. Lewat promosi, melalui media cetak maupun elektronik.

4.3 Penyajian Data

Berikut ini dalam tabel 1 adalah rekapitulasi data biaya promosi, biaya distribusi dan penjualan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. dari tahun 2007 sampai tahun 2010. Untuk melihat perkembangan biaya promosi, dan biaya distribusi serta tingkat penjualan dari tahun 2007 sampai dengan 2010 dijelaskan melalui tabel. Dengan menggunakan table dapat dilihat tingkat kenaikan atau penurunan dari biya promosi, distribusi maupun volume penjualan.

Data Biaya Promosi, Biaya Distribusi dan Volume Penjualan

(dalam rupiah)

Tahun

Biaya Promosi(X1)

Biaya Distribusi (X2)

Volume Penjualan (Y)

2007

1.128.611.024.731

49.543.288.948

43.566.445.215.300

2008

1.341.007.503.230

62.167.065.588

43.798.562.524.297

2009

1.417.244.691.144

75.736.572.811

45.142.264.552.651

2010

1.502.469.568.011

104.358.403.249

53.030.071.493.139

Terlihat bahwa perkembangan biaya promosi dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang berfluktuasi. Pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 18.8%. Pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 5.66% dan akhirnya pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 5.99%.

perkembangan biaya distribusi yang pada tahun 2008-2009 mengalami penurunan sebesar 20.96% dan akhirnya pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 38.67%.

Selain biaya promosi dan biaya distribusi dapat dilihat juga perkembangan penjualan dari tahun ke tahun secara fluktuasi, baik dilihat dari rupiah maupun persentasenya. Tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 0.83%, tahun 2009 mengalami kenaikan sebear 3.06% dan pada akhir 2010 mengalami kenaikan sebesr 17.47%.

4.3.1 Analisis Statistik Regresi Linear Berganda

Pada penelitian ini menggunakan persamaan analisis regresi linier berganda. Persamaan lilier regresi berganda berfungsi untuk mengetahui besarnya pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

Jadi secara implisit pembentukan persamaan regresi linier berganda sama artinya dengan menghitung besarnya pengaruh variabel-variabel bebas yang membentuk persamaan terhadap Y ( variabel terikat ). Teknik analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini, pengolahan data penelitian menggunakan alat bantu komputer dengan program R-Commander dan diperoleh hasil sebagai berikut :

Hasil Analisis Linier Berganda


Estimate

Std. Error

t value

Pr(>|t|)

(Intercept)

5.145

7.302

7.046

0.0898

distribusi

3.061

5.392

5.676

0.1110

promosi

-2.033

7.922

-2.566

0.2365

R-squared: 0.986

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas, hasil penelitian diperoleh data yang meliputi satu variabel terikat yaitu volume penjualan ( Y ) dan dua variabel bebas yaitu biaya promosi (X1 ) dan biaya distribusi ( X2 ) . Sehingga dari dua variabel bebas tersebut dapat dihitung besarnya pengaruh biaya promosi dan biaya distribusi terhadap volume penjualan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, dengan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 5.145 2.033X1 + 3.061 X2 + e

Interprestasi dari model regresi linier berganda diatas dapat dianalisa sebagai berikut:

  1. Konstanta (β0) sebesar 5.145 menunjukan bahwa apabila biaya promosi tidak terjadi perubahan atau X1 = 0 dan biaya distribusi tidak terjadi perubahan atau X2 = 0 maka volume penjualan akan naik dengan nilai sebesar Rp 5.145.
  2. Nilai koefisien variasi produk ( β1 ) sebesar -2.033menunjukkan bahwa jika nilai biaya promosi meningkat satu satuan maka akan menurunkanpenjualan produk sebesar - Rp. 2.033 satuan dengan asumsi variabel bebas lain (biaya distribusi) konstan.
  3. Nilai koefisien biaya promosi ( β2 ) sebesar 3.061 menunjukkan bahwa jika biaya promosi meningkat satu satuan rupiah maka akan menaikan penjualan sebesar Rp. 3.061 dengan asumsi variabel bebas lain (biaya promosi) konstan.
  4. e menunjukkan faktor pengganggu di luar model yang diteliti.

Nilai koefisien determinasi atau R square digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Hasil dari perhitungan diperoleh nilai R square = 0.986 yang berarti 98,6% besarnya volume penjualan dapat dijelaskan oleh variabel biaya promosi dan biaya distribusi. Sedangkan sisanya 1,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteliti.

4.3.2 Pengujian Hipotesis

4.3.2.1 Pembuktian Hipotesis Pengaruh Variabel Bebas Secara Simultan Terhadap Variabel Terikat ( Uji F )

Untuk menguji hipotesis variabel variasi produk dan biaya promosi berpengaruh terhadap volume penjualan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, secara simultan maka dilakukan uji F. Hasil uji F sesuai dengan perhitungan dapat dilihat pada lampiran seperti pada tabel analisis regresi linier berganda.

H0 : Hipotesa nol menyatakan bahwa variabel biaya promosi dan biaya distribusi secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan.

H1 : Hipotesa alternatif menyatakan bahwa biaya promosi dan biaya distribusi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan.

P-value >/= 0,05 maka H0 ditolak

P-value < 0,05 maka H0 diterima

Didapatkan R squared adalah 0,986/= 0,05

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil analisis dapat diuraikan sebagai berikut : Karena P-Value = 0,986, sehingga secara simultan variabel biaya promosi dan biaya distribusi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan.

4.3.2.2 Pembuktian Hipotesis Pengaruh Variabel Bebas Secara Parsial Terhadap Variabel Terikat ( Uji t)

Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat maka digunakan uji t. Adapun langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut :

1. Uji parsial variabel biaya produksi (X1)

H0 : Variabel biaya promosi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan.

H1 : Variabel biaya promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan.

P-value >/= 0,05 H0 ditolak

P-value < 0,05 H0 diterima

Didapatkan dari perhitungan analisis regresi linier berganda adalah P-value sebesar

0,2365 >/= 0,05.

Kesimpulan:

Berdasarkan perhitungan diperoleh P-value sebesar 0,2365 >/= 0,05 , maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga kesimpulannya variabel biaya produksi secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

2. Uji parsial variabel biaya distribusi (X2)

H0 : Variabel biaya distribusi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan.

H1 : Variabel biaya distribusi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan.

P-value >/= 0,05 H0 ditolak

P-value < 0,05 H0 diterima

Didapatkan dari perhitungan analisis regresi linier berganda adalah P-value sebesar

01110 >/= 0,05.

Kesimpulan:

Berdasarkan perhitungan diperoleh P-value sebesar 0,11109>/= 0,05 , maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga kesimpulannya variabel biaya distribusi secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

  1. Variabel biaya promosi (X1) dan biaya distribusi (X2), secara bersama berpengaruh nyata terhadap volume penjualan (Y). Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis pertama tentang dugaan adanya pengaruh bersama dari variabel-variabel bebas (X) tersebut terhadap variabel terikat (Y) dapat diterima.
  2. Variabel biaya promosi (X1) dan biaya distribusi (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.
  3. Koefisien determinasi yaitu sebesar 0,986 menunjukkan bahwa secara bersama-sama kedua variabel bebas mampu menjelaskan perubahan yang terjadi terhadap variabel terikat sebesar 98,6%.

5.2 Saran dan Rekomendasi

  1. Riset ini masih memiliki banyak kelemahan karena terbatasnya waktu penelitian yang dilakukan oleh penulis.
  2. Rekomendasi untuk riset ini adalah lebih banyak menambahkan variabel-variabel lainnya.
  3. Usulan untuk riset selanjutnya adalah menambahkan variabel- variabel lainnya.

Sumber:

Situs Indofood Makmur, Tbk. www.jsx.co.id

Husein, Umar. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar